Tuk Bayar Utang

Cara Melunasi Hutang Riba dalam Islam



Bagaimana cara melunasi hutang riba ? Sebagian orang senang berhutang, bahkan memiliki banyak sekali kartu kredit yang berisi hutang ratusan juta rupiah. Padahal yang namanya berutang jelaslah tidak nyaman.

Apa itu Hutang ?

Hutang adalah istilah untuk pinjaman yang diberikan kepada seseorang dengan syarat apa yang dipinjam akan dikembalikan. Pinjaman ini bisa dalam bentuk barang atau uang. Dalam Islam, istilah hutang dianggap hal yang lumrah. Bahkan dalam al-quran disebutkan sejumlah dalil tentang hukum hutang.

Hutang dalam Islam dianggap dapat meringankan beban orang lain sehingga seorang muslim diperbolehkan untuk berhutang jika berada dalam keadaan yang mendesak. Itulah mengapa hukum hutang dalam Islam diklasifikasikan fleksibel.

Hal tersebut dikarenakan kemampuan meminjam akan disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang dihadapi seseorang. Dengan kata lain, ada situasi dimana hutang tidak diperbolehkan, salah satunya terjerat hutang dengan mencampurkan unsur riba didalamnya.

Apa itu Riba ?

Riba adalah kegiatan yang dibenci Allah dan hukumnya haram. Namun dalam prakteknya kita masih dengan mudah menemukan praktek riba di sekitar kita.

Pengertian riba adalah kegiatan peminjaman dengan menerapkan bunga yang sangat tinggi kepada peminjam, tentunya hal ini merupakan upaya untuk mengumpulkan kekayaan, namun dengan cara yang membuat si peminjam menderita.

Tampaknya hal-hal dan amalan riba sudah diramalkan oleh Nabi sebagamana Nabi kita Shallallahu 'alaihi wa sallam, bersabda; "Akan datang zaman ketika orang tidak lagi peduli dari mana mereka mendapatkan hartanya, apakah dari bisnis yang halal atau haram." (HR. Bukhari no. 2083)

Luar biasa dia, sudah bisa memprediksi hal-hal yang bahkan akan terjadi dalam seribu tahun mendatang. Meski begitu, mereka yang terjerumus ke dalam praktik riba tetap wajib melunasi pinjamannya terlepas dari besar kecilnya hukum utang dalam Islam.

Akibat Hutang

Utang akan membuat hidup menjadi gelisah. Apalagi jika utang sudah menumpuk dan debt collector terus mengejar. Pastinya tidur dan istirahat pun akan menjadi tidak nyaman.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi Shallallahu' alaihi wa sallam bersabda, “Jiwa seorang mukmin masih bergantung pada hutangnya sampai ia melunasinya”. (HR. Tirmidzi no. 1078 dan Ibnu Majah no. 2413)

Asy Syaukani mengatakan bahwa hadits ini sebagai penyemangat bagi ahli waris untuk segera melunasi hutang almarhum. Hadits ini merupakan kabar bagi mereka bahwa status orang yang berhutang masih menggantung karena hutang tersebut sampai hutang lunas.

Ancaman dalam hadits ini ditujukan kepada orang-orang yang mempunyai harta untuk melunasi utangnya kemudian tidak lunas. Sedangkan orang yang tidak mempunyai harta dan bertekad melunasi utangnya akan mendapat pertolongan Tuhan untuk memutihkan hutang ini seperti dijelaskan dalam beberapa hadits.

Bentuk buruk lain yang muncul dari hutang, adalah utang mengajarkan orang untuk berbohong dengan mudah. Dari 'Urwah, dari' Aisyah itulah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berdoa dalam sholat: ALLAAHUMMA INNII A'UUDZUBIKA MINAL MA'TSAMI WAL MAGHROM (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari melakukan dosa dan banyak hutang." Kemudian seseorang berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Kenapa Engkau sering meminta perlindungan dari hutang?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Jika orang yang berhutang berkata, ia akan sering berbohong. Jika dia berjanji, dia akan menyangkal.” “(HR Bukhari no. 2397 dan Muslim no. 589).

Al Muhallab berkata bahwa dalam hadits di atas terdapat dalil tentang kewajiban memutus semua perantara yang berujung pada kejahatan. Yang menunjukkan ini adalah doa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika berlindung dari hutang dan hutang saja dapat berujung pada kebohongan.

Kenyataannya ada sebagai bukti. Orang yang berhutang sering berbohong ketika kreditor datang untuk menagih, "Kapan Anda akan mengembalikan hutang?" "Besok” atau “Bulan depan", sebagai jawaban. Padahal itu bohong dan dia sendiri enggan membayarnya.

Cara Melunasi Hutang Riba


Bagaimana Cara Melunasi Hutang Riba

Berikut beberapa tips yang dapat kami bagikan bagi Sobat yang punya hutang riba.

Melakukan pertobatan dari riba

Untuk mendapatkan pertolongan Tuhan dengan mudah, kita harus mengakui bahwa berhutang melalui riba adalah dosa. Bahkan para pelaku atau nasabah hutang riba pun dikutuk. Jika demikian, hal pertama yang harus dilakukan adalah bertobat.

Lakukanlah pertobatan sejati yakni bertekad untuk tidak mau meminjam uang dengan cara riba lagi. Hudzaifah pernah berkata, cukup dikatakan seseorang berdusta ketika berkata, Saya istighfar kepada Allah (saya mohon ampun kepada Allah) lalu dia mengulangi lagi dosa itu.

Ibn Rajab Al Hambali berkata, seseorang dilarang berkata 'Aku bertaubat kepada Allah' dan kemudian dia mengulangi dosa itu lagi. Karena taubat nashuha berarti seseorang tidak mengulangi dosa selamanya. Jika dia mengulanginya, maka ucapannya "Aku sudah bertobat" hanyalah sebuah kebohongan..

Namun menurut sebagian besar ulama, boleh saja seseorang mengatakan bahwa saya sudah bertaubat, kemudian dia bertekad untuk tidak melakukan perbuatan maksiat lagi. Jika dia berkata, "Aku tidak akan mengulangi dosa itu lagi," maka itulah yang akan dia lakukan saat itu.

Memperbanyak membaca istighfar untuk memohon ampunan kepada

Ada atsar dari Hasan Al Basri rahimahullah yang menunjukkan betapa luar biasa menguntungkannya jika kita membaca istighfar.  Pernah ada yang mengadu ke Al Hasan tentang musibah yang sedang terjadi. Kemudian Al Hasan berpesan, "Beristigfarlah (mohon ampun) kepada Allah".

Kemudian orang lain mengeluh lagi kepadanya tentang kemiskinannya. Kemudian Al Hasan berpesan, "Beristigfarlah (mohon ampun) kepada Allah". Kemudian orang lain mengeluh lagi kepadanya tentang kekeringan di kebun miliknya. Kemudian Al Hasan berpesan, "Beristigfarlah (mohon ampun) kepada Allah".

Kemudian orang lain mengeluh lagi kepada dia karena sampai saat itu dia belum punya anak. Kemudian Al Hasan berpesan, "Beristigfarlah (mohon ampun) kepada Allah". Kemudian setelah itu Al Hasan Al Basri membacakan surat Nabi Nuh,

"Maka aku berkata kepada mereka: 'Mohon ampunlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan berlimpah, dan melipatgandakan kekayaan dan anak-anakmu, dan membuatkan untukmu taman dan membuat sungai (juga di dalamnya) untuk kamu.”(QS. Nuh: 10-12).

Jadi, istighfar adalah pembuka pintu rezeki dan membuka jalan keluar dari hutang yang memberatkan.

Mencoba lebih dekat dengan Allah SWT

Selain memperbanyak istigfar, perbanyaklah dzikir agar bisa lebih dekat dengan Allah SWT dan agar bisa dijauhkan dan terbebas dari perbuatan maksiat seperti riba.

Segera lunasi hutang yang ada

Meski riba merupakan hal yang dilarang, namun bagi yang melakukan pinjaman riba tetap memiliki kewajiban untuk melunasinya. Cara menghilangkan riba tentu saja dengan segera melunasinya.

Keluarkan barang hasil terkait riba

Serahkan harta benda yang Anda peroleh dari riba. Karena meskipun dipelihara, maka tidak akan memberikan manfaat yang besar dalam hidup Anda.

Bahkan, hal tersebut akan semakin menjerumuskan Anda ke dalam praktik riba. Sebisa mungkin jual semua aset yang Anda dapatkan dari cara riba agar tidak tercampur dengan aset lain yang Anda dapatkan melalui cara halal.

Melakukan pinjaman dengan pola sesuai Syariah Islam

Saat ini sudah banyak lembaga keuangan yang menerapkan sistem syariah Islam tanpa praktik riba. Jadi ini bisa menjadi alternatif bagi anda saat anda mengucurkan dana tanpa harus melibatkan riba.

Jangan serakah pada dunia

Jangan pernah merasa serakah untuk kehidupan dunia. Jangan pula merasa bahwa kehidupan dunia yang penuh kekayaan akan mampu menghibur hidup Anda. Ingatlah bahwa masih ada kehidupan setelah kematian yang harus Anda jalani.

Jika anda merasa rakus maka anda tidak akan merasa cukup dengan karunia Allah SWT dan pada akhirnya merasa kurang dan berhutang disana-sini bahkan anda akan terjerumus ke dalam amalan riba.

Tingkatkan sedekah

Berutang bukan berarti membatasi Anda untuk bersedekah. Justru dengan bersedekah dan menolong orang yang membutuhkan, Anda akan mendapatkan berkah. Sehingga tentunya akan dimudahkan dalam segala hal, termasuk melunasi hutang riba kita, sehingga bisa jadi ada orang yang bisa melunasi hutang riba dengan sedekah.

Jual aset tanah, rumah atau kendaraan

Beberapa orang sebenarnya memiliki aset yang berharga dan dapat digunakan untuk melunasi ratusan hutang riba. Namun, karena dia begitu bersemangat, dia masih harus memiliki aset sehingga utangnya terus ditahan.

Padahal, jika tanah, rumah atau kendaraan sebagai aset miliknya dijual, semua utangnya akan lunas. Ingat, orang yang serius melunasi utangnya akan ditolong oleh Allah. Di sisi lain, mereka yang enggan melunasi meski memiliki aset dan mampu melunasi tentu akan jauh dari pertolongan Tuhan.

Sebelumnya, Maimunah ingin berhutang. Kemudian beberapa kerabatnya berkata, "Jangan lakukan itu!" Beberapa kerabat tersebut membantah tindakan Maimunah. Kemudian Maimunah berkata, Ya. Sesungguhnya aku mendengar Nabi dan kholilullah 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika seorang Muslim memiliki hutang dan Allah mengetahui bahwa dia bermaksud untuk melunasi hutang itu, maka Allah akan membuatnya lebih mudah untuk melunasi hutang itu di dunia." (HR. Ibn Majah no. 2399 dan An Nasai no. 4686)

Ada juga hadits dari 'Abdullah bin Ja'far, Nabi Shallallahu' alaihi wa sallam bersabda, "Allah akan menyertai (menolong) orang yang berhutang (yang ingin melunasi utangnya) sampai dia melunasi utangnya selama utangnya itu bukan sesuatu yang dilarang oleh Allah." (HR. Ibn Majah no. 2400).

Menjadi lebih aktif bekerja

Dengan lebih banyak tips dalam bekerja dan terus memperhatikan mata pencaharian keluarga, Allah SWT akan memberikan kompensasi dan solusi. Dari Abu Hurairah, beliau mengatakan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

“Ketika hamba itu ada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa,“ Ya Allah, berikan kepada yang suka berdonasi (rajin menafkahi keluarga). "Malaikat lain berdoa," Ya Allah, berikan kebangkrutan kepada mereka yang menolak untuk bersedekah (memberi nafkah). "(HR. Bukhari no. 1442 dan Muslim no. 1010)

Lebih amanah

Semakin kita diamanatkan, semakin banyak orang yang akan mempercayai kita. Semakin tidak puas, semakin banyak masalah yang akan kita hadapi. Realitas itulah yang terjadi di tengah-tengah kita.

Jika dalam masalah hutang, kita diamanatkan untuk mengembalikannya, maka tentunya masyarakat akan tetap percaya dan tidak terkena riba saat meminjam. Keterpercayaan dalam berutang tentu saja harus dimiliki.

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Berikan amanah kepada orang yang mempercayakan mandat Anda." (HR Abu Daud no. 3535 dan At Tirmidzi no. 1624, hasan sahih)

Jalani hidup lebih sederhana dan qana'ah

Dengan menjalani hidup sederhana saat berhutang, maka akan mengurangi pengeluaran dan pada akhirnya memprioritaskan pelunasan hutang. Sifat qana'ah adalah merasa cukup dan benar-benar bersyukur karena rezeki yang diberikan Allah SWT akan membawa kebaikan.

Dari 'Abdullah bin' Amr bin Al 'Ash, Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam berkata, "Beruntunglah orang-orang yang dididik dalam Islam, diberi cukup rizki, dan qana'ah (merasa cukup) dengan rizki ini." (HR. Ibn Majah no. 4138).

Memperbanyak membaca doa yang dicontohkan oleh Rasul

Ada dua doa yang bisa membantu Anda terbebas dari kesulitan hutang.

Doa agar tidak terlilit hutang

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ

ALLAAHUMMA INNII A'UUDZUBIKA MINAL MA-TSAMI WAL MAGHROM

Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari melakukan dosa dan kesulitan dalam berhutang

Doa untuk menyingkirkan hutang menggunung secara menyeluruh

Dari 'Ali, ada seorang budak mukatab yang datang kepadanya, ia berkata, "Saya tidak mampu membayar untuk membebaskan diri saya sendiri." Ali pun berkata, “Akan aku sampaikan beberapa kalimat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang mengajari saya bahwa jika engkau memiliki hutang yang segunung, maka Allah akan mempermudahmu untuk membayar itu. Ucapkan doa,

اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

"ALLAAHUMAK-FINII BI HALAALIKA 'AN HAROOMIKA, WA AGH-NINIY BI FADHLIKA' AMMAN SIWAAK"

Ya Allah, berikan aku apa yang halal dan jauhkan aku dari haram, dan cukupkan aku dengan rahmat-Mu dari bergantung pada orang lain daripada Engkau

Meminjam uang dari orang lain untuk melunasi hutang riba

Muhammad bin Salih Al Uthaimin berkata, bahwa setiap orang harus melarikan diri dari riba ini sesuai dengan kemampuannya karena Nabi Shallallahu' alaihi wa sallam telah melaknat pemakan riba dan orang-orang yang menyerahkan riba (nasabah).

Mungkin Sobat bisa meminta pinjaman dari kerabat untuk melunasi hutang bank agar dia jatuh dari riba. Yang penting dia harus tetap merencanakan hal ini. Jika tidak memungkinkan, lalu dia coba tanya ke bank agar tidak ada tambahan riba.

Tentunya pinjaman tersebut bisa didapatkan jika kita memiliki amanah dan bisa mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Jika Sobat merasa risih meminta bantuan kepada kerabat, walaupun dia memang orang yang bisa membantu melunasi hutang, maka bisa coba juga mencari bantuan pada lembaga atau yayasan melunasi hutang riba.

Akhirnya Saya yang juga masih punya hutang, cuman bisa berdoa, Ya Allah tolonglah hambamu ini dalam melunasi hutang dan bantulah saudara Kami yang ingin melunasi hutang tapi tidak punya uang dengan cara-Mu Ya Allah.

Mudah-mudahan tips bagaimana cara melunasi hutang dengan cepat dari riba dalam Islam di atas, bisa bermanfaat buat Sobat. Yang punya pengalaman melunasi hutang riba, silahkan share di komentar atau langsung kirim ke email, nanti akan Kami share kepada pembaca blog ini.

Sumber : https://rumaysho.com/9681-terbelit-utang-riba-ratusan-juta-bimana-cara-melunkannya.html, https://dalamislam.com/akhlaq/cara-melunasi-hutang-riba-dalam-islam-2,




ATTENTION FOR MOSLEM !!! ABAIKAN JIKA ADA IKLAN YANG MENAWARKAN KARTU KREDIT/PINJAMAN BERBUNGA/RIBA/JIMAT DLL
Back To Top