Tuk Bayar Utang

Utang Luar Negeri Indonesia Pada Triwulan Ke-2



Utang luar negeri Indonesia pada kuartal kedua 2020 tercatat 408,6 miliar dolar AS, terdiri dari utang sektor publik 199,3 miliar dolar AS dan utang sektor swasta 209,3 miliar dolar AS, menurut bank sentral.

Utang luar negeri Indonesia tumbuh 5,0 persen year on year atau lebih tinggi dari 0,6 persen pada triwulan sebelumnya, karena transaksi penarikan bersih utang luar negeri, baik utang publik maupun swasta, Onny Widjanarko, juru bicara bank sentral, Bank Indonesia, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut meningkatkan nilai utang luar negeri dalam denominasi rupiah, tambahnya.

Dia mencontohkan, utang luar negeri publik hingga akhir kuartal II 2020 tercatat 196,5 miliar dolar AS atau tumbuh 2,1 persen (yoy), setelah mengalami kontraksi 3,6 persen di kuartal sebelumnya (yoy).

Kenaikan utang luar negeri publik tersebut sejalan dengan penerbitan Sukuk Global (obligasi syariah) untuk memenuhi target pembayaran.

Menurut dia, pengelolaan utang luar negeri dilakukan secara hati-hati dan akuntabel untuk mendukung anggaran yang diprioritaskan antara lain untuk bidang kesehatan dan kegiatan sosial, konstruksi, pendidikan, jasa keuangan dan asuransi, penyelenggaraan pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial.

Utang luar negeri swasta tumbuh 8,2 persen pada kuartal kedua 2020 atau lebih tinggi dari 4,7 persen pada kuartal sebelumnya.

Struktur utang luar negeri Indonesia tetap fit karena dikelola dengan prinsip kehati-hatian, kata Widjanarko seraya menambahkan rasio utang luar negeri Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) hingga akhir triwulan II 2020 tercatat sebesar 37,3 persen, meningkat dibandingkan 34,5 pada triwulan sebelumnya.

“Meski mengalami peningkatan, struktur utang luar negeri Indonesia tetap didominasi oleh utang luar negeri jangka panjang dengan porsi 89,0 persen dari total utang luar negeri,” ujarnya.

Dalam upaya menjaga utang luar negeri tetap fit, kata dia, bank sentral dan pemerintah akan meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan utang luar negeri dengan prinsip kehati-hatian.

Peran utang luar negeri juga akan dioptimalkan dalam mendukung upaya pembiayaan pembangunan dengan meminimalisir risiko yang dapat berdampak pada stabilitas ekonomi, ujarnya.

Sumber : http://www.xinhuanet.com/english/2020-08/14/c_139290862.htm




ATTENTION FOR MOSLEM !!! ABAIKAN JIKA ADA IKLAN YANG MENAWARKAN KARTU KREDIT/PINJAMAN BERBUNGA/RIBA/JIMAT DLL
Back To Top