Ingin melunasi hutang tapi tidak punya uang adalah masalah yang masih sering terjadi di sekitar kita dan mungkin Sobat sedang mengalami masalah ini. Penghasilan yang tidak bisa mencukupi kebutuhan membuat Sobat terpaksa harus berhutang, mulai dari meminjam dari keluarga, tetangga atau bahkan lembaga keuangan.
Memiliki utang pasti membuat Sobat merasa risih, apalagi jika tidak tahu kapan bisa melunasinya. Bahkan, banyak peminjam yang membebankannya dengan kekerasan sehingga akan semakin terbebani untuk melunasinya.
Jika Sobat masih memiliki barang berharga, seperti barang elektronik, maka barang tersebut bisa digunakan untuk melunasi hutang. Sobat tidak perlu menjualnya karena kini ada banyak pegadaian yang siap membantu Sobat.
Solusi Ingin Melunasi Hutang Tapi Tidak Punya Uang
Jika Sobat ingin melunasi hutang tetapi tidak punya uang, pegadaian siap membantu. Sobat bisa memanfaatkan barang elektronik yang ada di rumah untuk digadaikan agar Sobat mendapatkan pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan Sobat. Jadi, Sobat bisa sedikit bernafas lega karena beban utang sudah terbayar tanpa harus berutang lagi.
Pegadaian memang solusi terbaik bagi Sobat yang ingin melunasi hutang tapi tidak punya uang. Beberapa barang elektronik yang bisa digunakan antara lain handphone, TV, laptop, PC, proyektor, kamera, keyboard, drone, PS hingga smartwatch. Mulailah mencari barang elektronik yang bisa digadaikan.
Barang elektronik yang sudah tidak terpakai atau sudah tidak dibutuhkan saat ini, lebih baik digadaikan untuk kebutuhan yang lebih mendesak yaitu membayar hutang. Jika Sobat ingin melunasi hutang sesegera mungkin, datang saja ke Pegadaian maka Sobat akan mendapatkan solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Sebagian orang merasa malas berurusan dengan pegadaian karena prosesnya yang lama dan persyaratan yang banyak. Namun hal tersebut tidak akan Sobat temukan jika memilih pegadaian yang tepat. Utang juga bisa diselesaikan dengan mengunjungi pegadaian.
Pegadaian mengutamakan kemudahan bagi nasabah untuk mendapatkan dana pinjaman secepat mungkin. Untuk itu persyaratan yang diberikan tidak banyak dan sangat mudah sehingga Sobat tidak perlu bingung untuk memenuhi persyaratannya. Sobat hanya perlu membawa barang elektronik Sobat ke lokasi Pegadaian untuk diperiksa.
Pegadaian akan memaknai harga barang elektronik tersebut sebagai dana yang akan dipinjamkan. Jangan lupa untuk membawa kartu identitas karena nantinya akan ada rekaman identitas peminjam. Semua proses tersebut dilakukan dengan pelayanan yang ramah sehingga masalah utang akan teratasi.
Alasan lain mengapa banyak orang enggan menggadaikan padahal ingin melunasi utang tapi tidak punya uang adalah karena ada biaya asuransi penjaminan yang justru bisa menambah beban keuangan.
Namun, Sobat tidak perlu khawatir karena Pegadaian memberikan jaminan asuransi gratis sehingga Sobat tidak perlu memikirkan biaya.
Tidak adanya biaya asuransi penjaminan membuat Sobat tidak terbebani biaya tambahan dan dana pinjaman yang diberikan Pegadaian dapat langsung digunakan. Jadi, ketika Sobat ingin melunasi hutang tetapi tidak punya uang, maka Sobat bisa mengandalkan Pegadaian untuk menggadaikan barang dengan mudah.
Terlalu lama memiliki hutang membuat Sobat terbebani jadi usahakan untuk bisa melunasinya secepat mungkin.
Tidak perlu khawatir jika tidak memiliki uang, karena Pegadaian siap memberikan dana pinjaman melalui barang elektronik yang Sobat miliki. Ketika Sobat ingin melunasi hutang tetapi tidak punya uang, ingatlah Pegadaian. Pegadaian bisa menjadi solusi Sobat untuk keluar dari hutang.
Tips Ingin Melunasi Hutang Tapi Tidak Punya Uang
Banyak orang ingin hidup tanpa hutang, hal apa saja yang harus dilakukan agar bisa hidup tanpa hutang? Namun sebelum itu, tahukah Sobat jenis utang? Pada dasarnya ada dua jenis hutang, hutang produktif dan hutang konsumtif.
Untuk utang produktif dimana ketika Sobat mengambil utang, Sobat bisa menghasilkan nilai lebih dari utang yang diambil. Misalnya, Sobat berhutang untuk produksi dalam bisnis Sobat agar tetap berjalan lancar. Setelah produksi selesai, Sobat dapat menjual barang dagangan dari bisnis Sobat.
Hasil dari dagangan bisnis Sobat, mampu melunasi utang dan tetap mendapat untung, itulah yang disebut utang produktif.
Contoh lain adalah ketika Sobat mengambil kredit mobil, kemudian Sobat menyewa mobil, uang dari sewa tersebut dapat digunakan untuk membayar hutang kredit dan masih mengalami keuntungan yang disebut hutang produktif.
Lain halnya dengan utang konsumtif, jika utang konsumtif sebatas mengambil utang tetapi untuk tujuan yang tidak menghasilkan keuntungan, misalnya utang kartu kredit untuk makan di restoran mahal, maka pakai bayar nanti hanya untuk makan atau belanja kebutuhan pribadi, jika Sobat tidak mengambil keuntungan dari Mengambil utang berarti utang Sobat konsumtif.
Dalam utang akan ada bunga atau bunga yang harus Sobat bayar juga, jadi jika Sobat tidak mendapatkan keuntungan dari mengambil utang, itu sama dengan membayar lebih dari yang seharusnya.
Berikut cara membebaskan diri dari utang:
Menyesuaikan gaya hidup dengan kemampuan finansial
Gaya hidup sepertinya menjadi musuh yang didengungkan jika seseorang memiliki banyak hutang, terutama hutang yang bersifat konsumtif, tapi saya setuju dengan itu. Semua berawal dari gaya hidup. Memiliki kondisi keuangan yang baik karena memiliki gaya hidup yang cukup dan sederhana.
Beberapa orang terjebak dengan gaya hidup yang menghambur-hamburkan uang dan tidak pernah berpikir panjang tentang semua tindakan finansial yang mereka lakukan. Hal ini membuat seseorang mengambil hutang tanpa menghitung. Jadi apakah kita harus selalu hemat? Tidak begitu, teman keuangan saya.
Kondisi keuangan tanpa hutang bukan berarti kita harus sengsara, hemat, tidak bisa makan enak atau membeli sesuatu yang kita inginkan, melainkan menjadi seseorang yang bijak setiap kali kita mengambil keputusan.
Sesuaikan gaya hidup Sobat dengan kondisi keuangan Sobat saat itu, tentu Sobat sering mendengar kalimat seperti “hidup itu murah, label merk jadi mahal, hidup itu sederhana, gengsi bikin ribet”.
Sebuah kalimat yang telah menjawab semua keraguan hati tentang gaya hidup, karena gaya hidup berdasarkan kita, kitalah yang memutuskan untuk memiliki kondisi keuangan yang stabil atau hidup dengan banyak hutang untuk terlihat baik di masyarakat.
Sesuaikan dengan kemampuan finansial Sobat. Bayangkan, waktu kuliah rasanya punya uang Rp. Uang 1,000,000 untuk bisa hidup bahagia dan tetap makan dan makan dengan baik, tapi kenapa saat bekerja gajimu naik 10x lipat dari saat kuliah seolah-olah tidak pernah cukup, berarti gaya hidup kamu saat ini meningkat 10x lipat dari kampus.
Dengan begitu tidak ada istilah berhutang hanya untuk konsumsi, hanya untuk keperluan update gadget terbaru, atau bisa makan di restoran mahal. Namun ternyata semua itu dilakukan dengan utang konsumtif, yang kita ketahui juga bahwa utang konsumtif memiliki tingkat bunga yang tinggi.
Membuat anggaran pendapatan – pengeluaran
Selain menyesuaikan gaya hidup dengan kemampuan finansial, hal terpenting adalah selalu membuat anggaran pendapatan dan pengeluaran bulanan. Jika Sobat sudah membuatnya dan ternyata pola pemasukan dan pengeluarannya masih sama, maka masih bisa menjadi tumpuan Sobat setiap bulannya.
Menurut Sobat mengapa jika ingin tidak memiliki utang, Sobat harus membuat anggaran untuk pengeluaran dan pemasukan?
Hal ini agar kita tahu, dari mana sumber keuangan yang bisa kita bayar untuk melunasi hutang, atau paling tidak kita bisa menghitung jika ingin mengambil cicilan setiap bulan berapa minimal cicilan yang bisa diambil.
Jangan sampai cicilan bulanan Sobat sangat memberatkan, dan membuat Sobat tidak nyaman. Selain itu, membuat anggaran pendapatan dan pengeluaran melatih Sobat untuk disiplin dan bertanggung jawab atas setiap tindakan keuangan setiap bulannya.
Meningkatkan pendapatan
Untuk menghindari hutang, tentunya memiliki penghasilan tambahan adalah jawaban selanjutnya. Konsep manajemen keuangan adalah, Sobat dapat mengurangi pengeluaran dan meningkatkan pendapatan sehingga Sobat dapat memiliki kelebihan uang untuk ditabung dan diinvestasikan.
Jadi jika saat ini Sobat sedang terlilit hutang, saya sarankan untuk mencari penghasilan tambahan agar memiliki cadangan untuk dapat terus menabung. Nah jika Sobat ingin hidup tanpa utang, maka penghasilan tambahan juga bisa membuat Sobat tidak mempertimbangkan untuk mengambil utang untuk keperluan lain.
Jadi itu artinya ketika menginginkan sesuatu, lebih baik mencari penghasilan tambahan kemudian menabung atau berinvestasi sampai hasilnya bisa membeli barang yang diinginkan.
Misalnya, jika saat ini Sobat memiliki tujuan keuangan jangka pendek, seperti ingin membeli mobil dalam tiga tahun daripada mengambil kredit, jika Sobat tidak memiliki cukup uang, jika Sobat membeli secara tunai, pertimbangkan untuk mencari penghasilan tambahan terlebih dahulu .
Maka ketika uang telah dikumpulkan pada waktunya, tiga tahun Sobat dapat membeli mobil. Bahkan jika Sobat membeli mobil dengan cara berhutang, Sobat sudah dapat membuat DP dengan jumlah yang besar dari hasil yang Sobat investasikan selama tiga tahun terakhir.
Menganalisis setiap keputusan keuangan
Ketika kita memiliki tujuan finansial untuk tidak memiliki hutang dalam hidup, kunci selanjutnya adalah melakukan analisis dalam setiap pengambilan keputusan finansial.
Dalam setiap pengambilan keputusan keuangan, Sobat tidak boleh impulsif dalam memutuskan apa yang harus dilakukan, semuanya perlu dipertimbangkan, hal ini berlaku untuk setiap keputusan keuangan yang dapat mempengaruhi pola pengeluaran dan pendapatan.
Misalnya Sobat akan mengambil KPR dalam 1-3 tahun ke depan, atau Sobat akan mengambil KPM (Kredit Pemilikan Mobil) dengan tenor 3 tahun, nah itu semua perlu diperhitungkan dengan matang. Karena tindakan keuangan Sobat saat ini akan mempengaruhi masa depan Sobat di masa depan.
Demikianlah sedikit solusi bagi yang punya hutang banyak penghasilan sedikit. Yang jelas, jangan sampai mencari cara melunasi hutang milyaran dengan cara jual diri untuk melunasi hutang. Carilah cara melunasi hutang bank tanpa bunga yang rasional, misal mencari pinjam uang untuk bayar hutang demi melunasi hutang yang sudah lama sebab hukum hutang tidak bayar adalah dosa.