Salah satu cara untuk membayar hutang adalah dengan cara mengajukan lagi pinjaman untuk pelunasan hutang. Inilah yang dinamakan gali lobang tutup lobang. Ini adalah alternatif terakhir jika tidak ada cara lain yang lebih halal.
Banyak yang terjerat rentenir karena mengambil pinjaman dengan bunga terlalu tinggi. Terjebak rentenir, salah satunya dengan pinjaman bank yang ber bunga rendah, dengan cicilan yang lama.
Cara Mencari Pinjaman Untuk Pelunasan Hutang
Manfaatkan pinjaman tanpa bunga
Sobat bisa memanfaatkan pinjaman tanpa bunga untuk melunasi hutang secara online. Di mana Sobat bisa mendapatkannya? Jawabannya, di mana Sobat bekerja. Umumnya, manajemen kantor memberikan fasilitas pinjaman tanpa bunga untuk setiap karyawan.
Selain itu, Sobat bisa meminta manajemen untuk memberikan tenor lebih dari satu tahun. Dengan begitu, keuangan Sobat tetap terjaga. Jika Sobat merasa tidak nyaman, Sobat bisa meminjam dana dari orang tua atau kerabat dekat Anda.
Namun, Sobat harus mengembalikan semua dana pinjaman tepat waktu. Jika Sobat melanggar janji Anda, konsekuensinya adalah hubungan persaudaraan Sobat akan rusak.
Manfaatkan pinjaman berbunga lunak
Cara lain yang bisa Sobat lakukan adalah melunasi utang secara online dengan pinjaman berbunga lunak. Sobat dapat pergi ke bank atau ke koperasi untuk mengajukan pinjaman.
Sebelumnya, Sobat harus membandingkan suku bunga beberapa bank atau koperasi untuk mendapatkan suku bunga terendah. Kemudian, pilih tenor pembayaran lebih dari satu tahun. Cara ini untuk menjaga cash flow tetap baik.
Jika Sobat mengambil pinjaman atau kredit, pilih bank yang terpercaya dan milik pemerintah agar bunganya rendah. Jadi, jika Sobat sudah terjerat rentenir, segera tutup dengan uang pinjaman bank jika tak ada solus lainnya.
Sebagai contoh, ada bank pemerintah yang namanya Mandiri. Bank Mandiri memberikan kebebasan atau keleluasaan dalam penggunaan dana hasil pinjaman sehingga dapat digunakan untuk melunasi rentenir.
Bank Mandiri memberikan pinjaman hingga Rp. 200 juta dengan cicilan lama hingga 15 tahun. Dikutip dari situs resmi Bank Mandiri, kredit tersebut merupakan pinjaman Mandiri Multiguna. Hasil pinjaman ini tidak hanya untuk keperluan konsumtif tetapi juga dapat digunakan untuk keperluan sebagai berikut:
Ambil alih
Transfer fasilitas kredit sejenis dari bank lain dengan proses yang mudah dan berbagai keuntungan
Isi Ulang
Menambah limit fasilitas Mandiri Multiguna yang sudah ada. Produk ini merupakan solusi pembiayaan dengan limit besar, tenor lebih panjang, dan suku bunga kompetitif.
Beberapa keunggulan yang ditawarkan oleh pinjaman Mandiri Multiguna adalah:
Suku Bunga Rendah atau Kompetitif
Mulai dari fix 6,99% untuk 3 tahun pertama dengan minimal tenor 12 tahun (*suku bunga dapat berubah sewaktu-waktu, info lebih lanjut hubungi Call Center)
Batas besar
Maksimal Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar) rupiah untuk Pegawai dan Profesional, paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) untuk Pengusaha
Waktu atau Tenor Panjang
jangka waktu sampai dengan 10 (sepuluh) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun bagi Pegawai; 10 (sepuluh) tahun untuk Profesi; dan 7 (tujuh) tahun bagi Pengusaha. Besarnya pinjaman tergantung pada profesi nasabah, antara karyawan dan pengusaha dengan plafon yang berbeda.
Untuk karyawan, jumlah pinjaman bisa sampai Rp. 10 miliar, sedangkan untuk wiraswasta maksimal Rp. 200 juta. Namun mengingat nilai pinjamannya cukup besar, maka harus disertai dengan agunan, bisa berupa ruko, rukan (rukan) atau rumah susun (apartemen).
Syarat dan ketentuan
1. Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia
2. Usia minimum 21 tahun dan pada akhir kredit maksimum 55 tahun untuk karyawan; atau maksimal 60 tahun untuk profesional/pengusaha
3. Jenis profesi
Karyawan:
Pegawai tetap:
- Masa kerja minimal 2 (dua) tahun
- Karyawan kontrak dengan ketentuan sebagai berikut: Posisi minimum: manajer/penyelia atau sebagai profesional
- Penghasilan Minimum Rp 5 juta
- Masa kerja minimal 5 tahun
Profesional atau Wiraswasta:
- Memiliki pengalaman di bidang usaha minimal 2 (dua) tahun berturut-turut (dibuktikan dengan izin usaha/praktik)
- Memiliki NPWP atau SPT Tahunan PPh Orang Pribadi sesuai ketentuan yang berlaku
- Penghasilan minimal Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) per bulan
- Memiliki agunan yang dapat diikat dengan sempurna
Deskripsi Jenis Dokumen
- Permohonan kredit asli diisi dengan lengkap dan benar Dokumen Permohonan
- Fotokopi KTP pemohon dan pasangan*
- Dokumen Individu
- Fotokopi Akta Nikah/Perceraian*
- Fotokopi Kartu Keluarga
- Fotokopi rekening giro/tabungan 3 bulan terakhir** Dokumen Pendapatan
- Fotokopi NPWP Pribadi atau SPT Tahunan
- Fotokopi Slip Gaji atau Laporan Laba Rugi
- Fotokopi dokumen kepemilikan agunan berupa Sertifikat Jaminan berupa Hak Milik (SHM); atau Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB); atau Sertifikat Kepentingan Satuan Rumah Susun (SHMSRS), dan Dokumen Agunan IMB&PBB
Jika diperlukan, dokumen lain akan diinformasikan kepada Pemohon oleh Unit Kredit Konsumer Bank Mandiri.
Menjual barang berharga
Cara terakhir yang bisa Sobat lakukan adalah dengan menjual aset berharga yang dimiliki. Cara ini adalah langkah terbaik yang bisa Sobat lakukan. Sebab, Sobat tidak perlu membayar cicilan di kemudian hari.
Perlu diingat, setelah pinjaman online lunas Sobat diharuskan untuk menutup semua akun aplikasi pinjaman online. Sobat dapat menghapus aplikasi pinjaman online di ponsel Anda, sehingga Sobat tidak ingin menggunakannya lagi.
Gunakan sebagian tabungan
Uang tabungan berfungsi sebagai antisipasi kebutuhan yang mendesak, terutama jika Sobat sudah berkeluarga dan memiliki banyak tanggungan, seperti anak, orang tua, atau anggota keluarga lainnya.
Namun, tak ada salahnya jika Sobat menggunakan sebagian tabungan Sobat untuk melunasi utang secara online agar total pinjaman tidak berlipat ganda. Jika utang online sudah lunas, Sobat akan lebih leluasa mengumpulkan uang untuk ditambahkan kembali ke pundi-pundi tabungan Anda.
Berbagi tanggung jawab dengan anggota keluarga lainnya
Hutang online yang digunakan untuk keperluan keluarga, misalnya ketika orang tua sakit atau anggota keluarga membutuhkan perawatan intensif pasca kecelakaan, dapat dilunasi melalui gotong royong dengan keluarga.
Artinya, Sobat tidak perlu menanggung beban utang Sobat sendiri. Ajak pasangan, saudara, atau kerabat dekat lainnya untuk mengumpulkan uang secara kolektif untuk melunasi utang online.
Menjalankan pekerjaan sampingan atau bisnis
Melunasi hutang secara online seringkali terkendala dengan pendapatan pas-pasan yang hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Namun, Sobat tidak perlu berkecil hati karena masih ada jalan keluar lain, yaitu menjalankan pekerjaan sampingan atau bisnis. Kedua kegiatan ini bisa menambah penghasilan bulanan. Nantinya, penghasilan ini bisa digunakan untuk melunasi utang secara online tepat waktu.
Lakukan pekerjaan sampingan atau bisnis sesuai minat Sobat agar Sobat merasa nyaman dan selalu produktif saat melakukannya.
Membayar pinjaman dengan biaya minimal
Beberapa platform penyedia pinjaman online memberikan opsi pembayaran pinjaman dengan biaya minimal sehingga jumlahnya lebih kecil dari cicilan wajib.
Misalnya, Sobat bisa membayar biaya minimal Rp 400.000 meskipun kewajiban cicilan yang harus Sobat bayarkan adalah Rp 700.000 per bulan. Jika nanti kamu sudah memiliki kelebihan rezeki, jangan lupa untuk melunasi hutang secara online tepat waktu dan jangan tergoda lagi untuk membayar biaya minimum terus menerus.
Ajukan keringanan pembayaran
Jika Sobat masih kesulitan mencari cara untuk melunasi pinjaman online karena kondisi keuangan yang terbatas, sebaiknya Sobat mengajukan keringanan pembayaran atau restrukturisasi.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyetujui restrukturisasi kredit maksimal Rp2 miliar per orang bagi debitur yang pekerjaan atau usahanya terdampak Covid-19. Selain berdasarkan peraturan OJK, kebijakan restrukturisasi kredit juga bergantung pada keputusan masing-masing platform pinjaman online.
Dua jenis restrukturisasi yang ditawarkan oleh platform pinjaman online adalah pengurangan suku bunga utang atau mediasi penyelesaian utang berdasarkan waktu yang disepakati.
Jadi kesimpulannya, yang paling rasional harus melunasi hutang tapi tidak punya uang adalah dengan pinjaman berbunga lunak. Misalnya dari koperasi dari kantor, atau lembaga perbankan. Selain itu, ada pinjaman tanpa bunga. Misalnya dari kerabat dekat.
Tapi jangan sekali-kali melunasi pinjaman dengan meminjam dari fintech. Jadi jika orang terdesak untuk menggali lubang untuk menutup lubang dengan meminjam dari fintech, bisa jadi fintech itu sama-sama ilegal dan akan menjerat masyarakat tanpa ampun.
Selain itu, nasabah yang terlilit utang juga bisa merelakan menjual asetnya. Seperti emas atau barang berharga lainnya.
Kalau itu (pinjaman) tidak ada, mau tidak mau, pada akhirnya kita harus mengorbankan aset atau yang bisa digunakan untuk menutupi pinjaman. Ini tragis karena menuntut pengorbanan yang lebih besar. Tapi itu risikonya dari fintech kalau tidak hati-hati.
Demikianlah beberapa cara bagi mereka yang ingin melunasi hutang tapi tidak punya uang yakni dengan butuh pinjaman dana pribadi atau lembaga bantuan pelunasan hutang riba atau komunitas pemberi pinjaman pelunasan hutang online atau donatur pelunasan hutang .
Hindari dahulu membuat pinjaman berbunga walaupun rendah, jika masih ada cara meminjam tanpa bunga.