Tuk Bayar Utang

Minta Bantuan Dana Untuk Bayar Hutang



Saya sedikit heran, tiba-tiba datang via email, surat yang mohon minta bantuan dana untuk bayar hutang dari seseorang yang sama sekali tidak dikenal. Memang Saya bukan donatur, tapi punya blog yang lumayan tinggi trafiknya, namun baru kali ini ada seseorang yang mohon bantuan dana untuk bayar hutang. Biasanya yang menghubungi Saya adalah mereka yang ingin beli website Saya, ingin pasang iklan, bertanya, ingin kenalan bahkan ada juga yang ingin dinikahin, he..he..

Cari bantuan dana buat bayar hutang dengan cara mengemis kepada orang lain, bukanlah cara elegan, bukan cara manusia, tapi itu adalah cara pemalas dalam mengatasi masalah dia. Dia pikir nyari uang itu gampang, dan dia pikir Saya ini orang kaya, sehingga dengan seenaknya membuat proposal butuh bantuan bayar hutang kepada Saya. Padahal Saya juga masih kere, masih banyak hutang dan sedang mengatasi berbagai masalah akibat hutang.

Memang, Saya sendiri masih mengikuti metode yang dipakai seorang Ustadz yakni cara gampang bayar hutang ala Yusuf Mansur, yakni dengan cara memberi bantuan juga kepada orang yang sama punya hutang. Tapi kan Saya harus pilih-pilih, mana yang sebaiknya Saya kasih dan mana yang jangan dulu. Bukannya tega sih, sehebat apapun proposalnya, kalau Saya belum kenal, nggak mungkin Saya ngasih kan. Dan kalaupun kenal, Saya nggak mungkin juga ngasih dana secara cuma-cuma, itu kurang mendidik, dan membuat dia menjadi pemalas. Berbeda kasus kalau ada teman Saya yang nyari pinjaman untuk bayar hutang ke Saya, maka tentu Saya tidak akan langsung Saya tolak. Toh, niatnya minjem bukan minta, berarti ada niatan untuk ngembalikan, berarti ada niatan usaha dan ikhtiar.

Saya nulis ini bukan berarti ngajak pada sahabat lainnya, agar apabila mendapatkan kasus minta-minta dana ini, harus menolaknya. Tapi mari kita cari solusi bareng-bareng, yang sudah tahu ilmu cara bayar hutang, coba kasih tahulah secara gratis, yang sudah tahu usaha apa saja yang cepat bisa menghasilkan uang di internet, kasih tahu juga secara cuma-cuma.

Soalnya Saya heran juga, banyak orang yang mengaku blogger, marketer, tukang jualan, dan bisa menghasilkan milyaran per bulan, tapi masih tetap aja jualan ebook atau video tutorial yang harganya selangit, dengan alasan kalau dikasih gratisan nanti malahan meningkatkan mental gratisan. Saya enggak setuju dengan pendapat itu, kalau memang mau niat bantu, ya sudah bantu aja, ngapain harus jualan dengan harga tinggi padahal sebetulnya bisa dengan harga standar. Perkara tutorialnya mau dijalanin atau tidak, itu bukan masalah kita. Yang penting kan kita sudah ngasih manfaat buat mereka.

Saya terkadang ketawa sendiri, banyak juga temen Saya di facebook yang penghasilannya ratusan juta bahkan milyaran rupiah per bulan. Tapi tetep aja jualan video tutorial yang harganya gila-gilaan. Ya, memang nggak salah sih, tapi kan alangkah indahnya kalau ilmu itu dibagikan gratis, kalau memang mau dijual, ya juallah dengan harga standard, sehingga banyak orang yang mendapatkan manfaat juga, banyak yang jadi pengusaha juga, banyak yang kaya juga.

Contohlah orang-orang sholih dan ulama para pengarang kitab zaman dahulu. Pernahkah mereka mendapatkan royalti dari kitab yang dicetaknya saat ini ? Pernahkah Anda mendengar kalau Imam Bukhori atau Imam Muslim yang mengarang Shohih Bukhori dan Shohih Muslim mendapatkan royalti dari perusahaan percetakan ? Tidak kan ? Yang menerima royalti dan keuntungan adalah penerbit dan pihak penerjemah serta penjual. Mereka ikhlas membagikan ilmu, tanpa ada harapan mendapat royalti. Royalti mereka akan terlihat nanti di akhirat dari Allah.

Jadi, kembali ke tema awal, kalau Anda sekarang yang minta bantuan dana untuk bayar hutang, lebih baik batalkan niat Anda. Ganti niat Anda dengan bersedekah, beramal sholeh, berbuat kebajikan dengan sesama manusia lalu kerja keras dan juga kerja cerdas. Itu.

Baca juga :
bantuan bayar hutang baitul mal



ATTENTION FOR MOSLEM !!! ABAIKAN JIKA ADA IKLAN YANG MENAWARKAN KARTU KREDIT/PINJAMAN BERBUNGA/RIBA/JIMAT DLL
Tag : minta bantuan dana
Back To Top