Ternyata banyak juga orang yang meminta bantuan pelunasan hutang riba dan sebab hutang lainnya. Salah satunya Saya sering melihat di sebuam website forum khusus yang menjadi tempat bertemunya para donatur dan orang yang butuh bantuan yakni Kita Bisa.
Jumlah hutang yang mereka punya bervariasi, ada yang ratusan ribu dan ada juga yang puluhan juta. Tentu saja tidak semua para pembutuh dana tersebut bisa 100 persen mendapatkan dananya, walaupun mereka dengan sukarela memperlihatkan bukti dirinya terjerat hutang dan lainnya.
Para donatur pun bervariasi dalam soal memberikan sejumlah sumbangannya. Ada yang ngasih seribu, dua ribu bahkan ada yang ngasih sejuta, tergantung kondisinya masing-masing.
Adapun penyebab mereka meminta bantuan donasi umumnya terkena jeratan pinjaman online yang bunganya sangat tinggi. Saya lebih enak menyebut mereka yang ngasih pinjaman online adalah sebagai virus, sebab tugasnya hanya menggerogoti harta, jiwa dan raga korbannya. Mengapa ?
Karena banyak diantara mereka yang kena infeksi virus rentenir ini, rumahnya dijabel, jiwanya stress dan akhirnya kesehatan jasmaninya terganggu. Inilah sebetulnya virus masyarakat yang sesungguhnya, yang bukan hanya menyengsarakan orang di dunia, namun juga membawa nestapa di akhirat. Jauh lebih berbahaya dari sekedar virus Corona.
Maka tidaklah heran banyak orang yang meminta bantuan pelunasan hutang riba karena sudah merasa lelah tertekan oleh para pemakan bangkai manusia. Bahkan saking sudah bencinya masyarakat pada para pemakan bangkai, ada sebagian wilayah di Indonesia yang memasang spanduk seperti ini :
Menurut Coach Eko Poedja, masyarakat kita umumnya mempunyai hutang dari para rentenir ini dan beliau menyebutnya dengan istilah hutang parasit karena hutang ini akan menggerus dirinya dan sumber keuangan atau harta lainnya. Karenanya, jenis hutang ini harus segera di musnahkan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Contohnya hutang KPR, Leasing mobil, motor, kredit perabotan rumah, kartu kredit konsumtif dll.
Disamping hutang parasit, ada juga yang disebut hutang kanibal dan hutang putih. Hutang kanibal adalah hutang yang menggerus dirinya sendiri dan harus segera di hentikan jika nilainya sama atau bahkan lebih kecil dari dirinya sendiri. Hutang ini harus segera dilunasi dalam waktu yang terencana walaupun perlahan. Contohnya hutang investasi non product non jasa, hutang saham, hutang valas, dll.
Yang dimaksud hutang putih adalah hutang penyelamat karena hutang ini menghasilkan dan hutang ini bisa dipertahankan atau minimal dilunasi sesuai akadnya saja. Contohnya hutang produksi, hutang usaha, hutang pembelian, dll.
Contohnya begini, ada seseorang yang hutang 500 juta buat KPR dengan bunga 120 juta, sehingga setelah dihitung total hutangnya 620 juta dan mesti dicicil perbulan sekitar 7 jutaan untuk 15 tahun. Kalau dengan modal 620 juta itu, rumah itu bisa menghasilkan lebih dari 7 juta, maka inilah yang dimaksud hutang putih.
Namun kalau dengan modal 620 juta itu hanya menghasilkan di bawah 7 jutaan, maka inilah yang dimaksud hutang kanibal, sebab ada 2 juta sumber keuangan lainnya yang dikanibal oleh utang tersebut selama 15 tahun.
Jika dengan hutang 620 juta tersebut, sama sekali tidak menghasilkan cashflow, maka inilah yang dimaksud dengan hutang parasit.
Lalu bagaimana kalau kita sudah terlanjur terjerat hutang riba ? Ada banyak kisah orang yang memiliki hutang riba atau semua yang berhubungan dengan riba. Kebanyakan dari mereka sukses, bahkan lebih sukses daripada sebelumnya, meski tidak semuanya berjalan dengan baik.
Kekuatan utama sebenarnya adalah niat untuk meninggalkan riba dan mencari penghasilan halal dan berkah. Jika Anda memiliki atau masih berhutang, Anda harus segera melunasinya. Jika tidak bisa langsung lunas, diangsur pun tidak masalah. Tidak harus langsung melunasi, perlahan saja.
Berbeda ketika sudah terjerat, Anda tidak bisa melunasinya dan telah mencoba menjual aset tetapi belum lunas, maka Anda perlu meminta bantuan pinjaman untuk melunasi hutang riba dengan cara syariah.
Tidak boleh ada hutang riba lagi untuk menutupi hutang riba. Tetapi itu adalah pilihan terakhir, karena yang terbaik adalah berupaya dan doa yang tulus.
Ada beberapa usaha meminta bantuan pelunasan hutang selain dari usaha dan doa. Karena usaha dan doa bisa memakan waktu lama untuk prosesnya, tetapi dengan adanya bantuan orang lain, minimal Anda sedikit terbantu. Meskipun bukan bentuk pembayaran langsung, setidaknya dapat meringankan.
Ketika Anda ingin meminjam uang untuk membayar hutang dengan bunga rendah, tentu saja sangat sulit, karena tidak ada jaminan dan ada catatan riwayat buruk sehingga pasti ditolak. Jika telah ditolak, jangan khawatir.
Jika Anda benar-benar ingin bertobat, silakan hubungi Satuan Tugas Antiriba yang akan membantu para korban dari jeratan hutang ribaa. Namun bantuan tersebut tidak diberikan dalam bentuk pelunasan, tetapi advokasi untuk mengambil alih atau mentransfer utang kepada mitra, sehingga para korban hutang tidak harus membayar kepada rentenir tetapi langsung kepada mitra sehingga bunganya rendah dan bahkan nol persen.
Mitra di sini dapat berupa lembaga bantuan pelunasan hutang sistem syariah atau individu atau kelompok anti-riba pemberi bantuan menyelesaikan/bayar hutang baitul mal. Namun tentu saja tidak semua baitul mal bisa memebrikan persetujuan kepada orang yang mohon bantuan dana untuk bayar hutang, tapi dipilih berdasarkan penyebab hutangnya itu.
Salah satu Satgas Anti Riba yang Saya temukan di daerah Saya adalah yang beralamat websitenya di https://www.satgasantirentenir.com/
Selain gugus tugas anti-riba, ada juga start up yang dapat membantu dengan masalah jeratan hutang, KTA dan kartu kredit dan pinjaman online. Praktiknya sama dengan gugus tugas antiruba, tetapi bentuknya adalah untuk menegosiasikan pemotongan utang untuk klien atau pelanggan yang terjerat dalam utang riba dengan merancang rencana pembayaran utang dengan angsuran yang terjangkau, bahkan dengan bunga 0%.
Praktik ini juga menyediakan layanan konsultasi gratis, jadi harap jelaskan terlebih dahulu masalah utang Anda sebelum meminta bantuan mereka. Anda dapat menghubungi mereka di situs https://amalan.com
Silakan hubungi salah satu dari mereka untuk meminta bantuan pelunasan hutang riba. Meskipun tidak dalam bentuk bantuan pelunasan langsung, namun minimal hutang kita tidak bertambah akibat bunga dan angsurannya semakin ringan.
Selain itu, ia harus terus bekerja lebih keras, berdoa dan mendukung praktik-praktik tertentu. Dan yang terpenting adalah tetap berkomitmen untuk meninggalkan hutang riba. Bagi mereka yang sudah berkecukupan, Kami juga mendoakan agar mereka bisa memberi bantuan untuk orang yang terlilit hutang baik itu dengan donasi langsung ataypun memberinya modal atau pekerjaan.
Jumlah hutang yang mereka punya bervariasi, ada yang ratusan ribu dan ada juga yang puluhan juta. Tentu saja tidak semua para pembutuh dana tersebut bisa 100 persen mendapatkan dananya, walaupun mereka dengan sukarela memperlihatkan bukti dirinya terjerat hutang dan lainnya.
Para donatur pun bervariasi dalam soal memberikan sejumlah sumbangannya. Ada yang ngasih seribu, dua ribu bahkan ada yang ngasih sejuta, tergantung kondisinya masing-masing.
Adapun penyebab mereka meminta bantuan donasi umumnya terkena jeratan pinjaman online yang bunganya sangat tinggi. Saya lebih enak menyebut mereka yang ngasih pinjaman online adalah sebagai virus, sebab tugasnya hanya menggerogoti harta, jiwa dan raga korbannya. Mengapa ?
Karena banyak diantara mereka yang kena infeksi virus rentenir ini, rumahnya dijabel, jiwanya stress dan akhirnya kesehatan jasmaninya terganggu. Inilah sebetulnya virus masyarakat yang sesungguhnya, yang bukan hanya menyengsarakan orang di dunia, namun juga membawa nestapa di akhirat. Jauh lebih berbahaya dari sekedar virus Corona.
Maka tidaklah heran banyak orang yang meminta bantuan pelunasan hutang riba karena sudah merasa lelah tertekan oleh para pemakan bangkai manusia. Bahkan saking sudah bencinya masyarakat pada para pemakan bangkai, ada sebagian wilayah di Indonesia yang memasang spanduk seperti ini :
\
Riba itu ribet dan bikin ribut
Menurut Coach Eko Poedja, masyarakat kita umumnya mempunyai hutang dari para rentenir ini dan beliau menyebutnya dengan istilah hutang parasit karena hutang ini akan menggerus dirinya dan sumber keuangan atau harta lainnya. Karenanya, jenis hutang ini harus segera di musnahkan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Contohnya hutang KPR, Leasing mobil, motor, kredit perabotan rumah, kartu kredit konsumtif dll.
Disamping hutang parasit, ada juga yang disebut hutang kanibal dan hutang putih. Hutang kanibal adalah hutang yang menggerus dirinya sendiri dan harus segera di hentikan jika nilainya sama atau bahkan lebih kecil dari dirinya sendiri. Hutang ini harus segera dilunasi dalam waktu yang terencana walaupun perlahan. Contohnya hutang investasi non product non jasa, hutang saham, hutang valas, dll.
Yang dimaksud hutang putih adalah hutang penyelamat karena hutang ini menghasilkan dan hutang ini bisa dipertahankan atau minimal dilunasi sesuai akadnya saja. Contohnya hutang produksi, hutang usaha, hutang pembelian, dll.
Contohnya begini, ada seseorang yang hutang 500 juta buat KPR dengan bunga 120 juta, sehingga setelah dihitung total hutangnya 620 juta dan mesti dicicil perbulan sekitar 7 jutaan untuk 15 tahun. Kalau dengan modal 620 juta itu, rumah itu bisa menghasilkan lebih dari 7 juta, maka inilah yang dimaksud hutang putih.
Namun kalau dengan modal 620 juta itu hanya menghasilkan di bawah 7 jutaan, maka inilah yang dimaksud hutang kanibal, sebab ada 2 juta sumber keuangan lainnya yang dikanibal oleh utang tersebut selama 15 tahun.
Jika dengan hutang 620 juta tersebut, sama sekali tidak menghasilkan cashflow, maka inilah yang dimaksud dengan hutang parasit.
Lalu bagaimana kalau kita sudah terlanjur terjerat hutang riba ? Ada banyak kisah orang yang memiliki hutang riba atau semua yang berhubungan dengan riba. Kebanyakan dari mereka sukses, bahkan lebih sukses daripada sebelumnya, meski tidak semuanya berjalan dengan baik.
Kekuatan utama sebenarnya adalah niat untuk meninggalkan riba dan mencari penghasilan halal dan berkah. Jika Anda memiliki atau masih berhutang, Anda harus segera melunasinya. Jika tidak bisa langsung lunas, diangsur pun tidak masalah. Tidak harus langsung melunasi, perlahan saja.
Berbeda ketika sudah terjerat, Anda tidak bisa melunasinya dan telah mencoba menjual aset tetapi belum lunas, maka Anda perlu meminta bantuan pinjaman untuk melunasi hutang riba dengan cara syariah.
Tidak boleh ada hutang riba lagi untuk menutupi hutang riba. Tetapi itu adalah pilihan terakhir, karena yang terbaik adalah berupaya dan doa yang tulus.
Ada beberapa usaha meminta bantuan pelunasan hutang selain dari usaha dan doa. Karena usaha dan doa bisa memakan waktu lama untuk prosesnya, tetapi dengan adanya bantuan orang lain, minimal Anda sedikit terbantu. Meskipun bukan bentuk pembayaran langsung, setidaknya dapat meringankan.
Ketika Anda ingin meminjam uang untuk membayar hutang dengan bunga rendah, tentu saja sangat sulit, karena tidak ada jaminan dan ada catatan riwayat buruk sehingga pasti ditolak. Jika telah ditolak, jangan khawatir.
Jika Anda benar-benar ingin bertobat, silakan hubungi Satuan Tugas Antiriba yang akan membantu para korban dari jeratan hutang ribaa. Namun bantuan tersebut tidak diberikan dalam bentuk pelunasan, tetapi advokasi untuk mengambil alih atau mentransfer utang kepada mitra, sehingga para korban hutang tidak harus membayar kepada rentenir tetapi langsung kepada mitra sehingga bunganya rendah dan bahkan nol persen.
Mitra di sini dapat berupa lembaga bantuan pelunasan hutang sistem syariah atau individu atau kelompok anti-riba pemberi bantuan menyelesaikan/bayar hutang baitul mal. Namun tentu saja tidak semua baitul mal bisa memebrikan persetujuan kepada orang yang mohon bantuan dana untuk bayar hutang, tapi dipilih berdasarkan penyebab hutangnya itu.
Salah satu Satgas Anti Riba yang Saya temukan di daerah Saya adalah yang beralamat websitenya di https://www.satgasantirentenir.com/
Selain gugus tugas anti-riba, ada juga start up yang dapat membantu dengan masalah jeratan hutang, KTA dan kartu kredit dan pinjaman online. Praktiknya sama dengan gugus tugas antiruba, tetapi bentuknya adalah untuk menegosiasikan pemotongan utang untuk klien atau pelanggan yang terjerat dalam utang riba dengan merancang rencana pembayaran utang dengan angsuran yang terjangkau, bahkan dengan bunga 0%.
Praktik ini juga menyediakan layanan konsultasi gratis, jadi harap jelaskan terlebih dahulu masalah utang Anda sebelum meminta bantuan mereka. Anda dapat menghubungi mereka di situs https://amalan.com
Silakan hubungi salah satu dari mereka untuk meminta bantuan pelunasan hutang riba. Meskipun tidak dalam bentuk bantuan pelunasan langsung, namun minimal hutang kita tidak bertambah akibat bunga dan angsurannya semakin ringan.
Selain itu, ia harus terus bekerja lebih keras, berdoa dan mendukung praktik-praktik tertentu. Dan yang terpenting adalah tetap berkomitmen untuk meninggalkan hutang riba. Bagi mereka yang sudah berkecukupan, Kami juga mendoakan agar mereka bisa memberi bantuan untuk orang yang terlilit hutang baik itu dengan donasi langsung ataypun memberinya modal atau pekerjaan.
