Ada banyak doa terlepas dari lilitan hutang, baik itu dari Rasulullah maupun dari para sahabat dan juga para ulama.
Dalam Islam, hutang dikenal dengan istilah al-Qardh yang secara etimologis berarti memotong sedangkan secara syar'i berarti memberi harta atas dasar kasih sayang kepada siapa saja yang membutuhkan, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya, dan suatu saat harta itu akan dikembalikan lagi kepada orang yang memberikannya.
Berhutang boleh, tetapi menghindarinya lebih baik. Setiap rezeki sudah diatur oleh Allah SWT. Tinggal bagaimana kita mengambil rezeki, apalagi untuk mendapatkannya dengan cara yang halal.
Jangan mudah tergiur dengan kemewahan sesaat, perbanyak dzikir dan berdoa kepada Allah SWT agar diberikan rezeki dan keberkahan yang halal.
Jika sangat terpaksa untuk berhutang, maka lebih baik melakukannya daripada melakukan dosa seperti mencuri. Namun harus diingat, tujuan berhutang adalah murni untuk digunakan dengan sebaik-baiknya dengan cara yang baik pula.
Dan, dalam hati saya berniat untuk melunasi hutang tersebut secepatnya agar tidak menjadi penghalang di akhirat.
Hutang adalah salah satu tanggung jawab yang harus diselesaikan selama hidup di bumi. Mengabaikan hal ini berisiko membebani beban hamba di akhirat. Karena masalahnya menyangkut haqqul adami (hak sesama manusia) dan hanya akan terselesaikan jika kedua belah pihak mau dan ikhlas satu sama lain.
Oleh karena itu, seberat apapun hutang di dunia harus diselesaikan. Namun, jika debitur benar-benar merasa kesulitan untuk melunasi utangnya tepat pada waktunya, maka ia harus segera memberitahukan kepada kreditur jika akan terlambat (bahkan jika ia tidak mampu) untuk melunasi utangnya.
Selain berusaha dan menabung, kita juga harus berdoa agar terhindar dari hutang. Kepada orang-orang yang dalam kesulitan dan terlilit hutang seperti itu, Nabi menasehati untuk membaca:
للَّهُمَّ اكْفِني بِحَلالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأغْنِني بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِواك
ALLÂHUMMA-KFINÎ BIHALÂLIKA ‘AN HARÂMIKA WA AGHNINÂ BI FADL-LIKA ‘AM MAN SIWÂKA.
Ya Allah, cukupkanlah aku dengan yang halal sehingga terhindar dari yang haram. Cukupkanlah aku dengan anugerahmu sehingga terhindar dari (meminta bantuan) selain-Mu.
Selain itu, Rasulullah SAW juga mengajarkan kepada seorang sahabat tentang dua ayat yang berkaitan dengan melunasi hutang. Rasulullah bersabda, “Aku mengajarimu dua ayat. Jika kamu ingin mengamalkannya, Allah akan memperluas rezekimu untuk melunasi semua hutangmu, meskipun hutangmu sebesar gunung.”
Rasulullah SAW juga membacakan dua ayat Alquran dari Surat Ali Imran ayat 26-27. Sedangkan sang sahabat mendengarnya dengan seksama dan seksama, dan menjadikan ayat tersebut sebagai wirid harian hingga Allah SWT mengabulkan doanya, melunasi hutangnya dan memperbanyak rezekinya.
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَن تَشَاء وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَاء وَتُعِزُّ مَن تَشَاء وَتُذِلُّ مَن تَشَاء بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”
تُولِجُ اللَّيْلَ فِي الْنَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الَمَيَّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَن تَشَاء بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).”
Bisa juga dengan doa di bawah ini :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ
ALLAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MINAL MA’TSAMI WAL MAGHRAM
Ya Allah aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan terlilit hutang
Atau membaca doa untuk memohon kepada Allah SWT terhindar serta terlepas dari kemiskinan sebagai berikut:
اللّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْفَقْرِ، والفقر، وَالْقِلَّةِ، وَالذِّلَّةِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أَظْلِمَ أو أُظْلَمَ
ALLAHUMMA INNI A’UDZUBIKA MINAL FAQRI WALFAQRI WADZILLATI, WA A’UDZUBIKA MIN AN ADZLIMA AU UDZLAMA.
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kekafiran, kekurangan, dan kehinaan dan aku berlindung kepada-Mu dari (kondisi) didzalimi dan mendzalimi orang lain”.
